2013/02/06

Laporan Praktikum Kimia XI [Larutan Elektrolit, Non Elektrolit, Asam dan Basa]


Box5ID Loverz

[Tugas Kimia Saia di Kelas XI [:)] Spirit, Semoga bermanfaat]



                 Laporan Praktikum Kimia XI                 
 Larutan Elektroit, Non Elektrolit, 
Asam dan Basa





Disusun oleh :

1. Djohan A Pangestu     (09)




SMK NEGERI 1 GOMBONG
Jl.Wilis No.15 Wero Gombong 54416, Telp.(0287)472828.Fax.(0287)473886
E-mail:smk-n-1-gombong@plasa.com



BAB I.Pendahuluan
1.1              Latar Belakang
Larutan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi di telinga kita, bahkan seringkali kita dengar di dalam kehidupan kita. Dan yang dimaksud dengan larutan adalah campuran homogen antara zat pelarut dan  zat  terlarut.
Untuk dapat menghantarkan aliran listrik, di dalam suatu larutan harus terjadi reaksi ionisasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya larutan merupakan campuran homogen dari molekul, atom, ataupun ion dari dua zat atau lebih. Suatu larutan disebut homogen karena susunannya yang begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan menggunakan mikroskop optis sekalipun. Dan larutan disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah.
Meskipun semua campuran fase gas bersifat homogen dan karena itu dapat disebut larutan, molekulnya begitu terpisah sehingga tidak dapat saling menarik dengan efektif. Lazimnya salah satu komponen ( penyusun ) larutan semacam itu adalah cairan dari zat terlarut ( solute ) dan zat pelarut ( solvent ). Dalam hal-hal yang meragukan zat yang kuantitasnya lebih kecil disebut zat terlarut.
Suatu senyawa lelehan atau cairan itu menghantarkan aliran listrik, maka senyawa itu disebut elektrolit, jika tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut nonelektrolit. Cara untuk membuktikannya, dengan mencelupkan elektrode-elektrode yang telah disambungkan dengan rangkaian listrik. Jika bolam dalam rangkaian menyala berarti larutan tersebut merupakan larutan elektrolit sedangkan jika bolam tetap mati maka larutan tersebut merupakan larutan nonelektrolit. Semua senyawa ion yang melarut dalam air akan membentuk larutan elektrolit, sedangkan senyawaan yang larut dalam air ada yang elektrolit dan ada yang merupakan nonelektrolit.
Untuk mengetahui suatu larutan termasuk larutan elektrolit ataupun nonelektrolit, maka harus dilakukan suatu percobaan yang dapat membuktikan larutan itu termasuk larutan elektrolit ataupun nonelektrolit. Dengan begitu kita dapat mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan listrik ataupun tidak. Dalam larutan elektrolit terjadi larutan ionisasi. Kuantitas relatif suatu zat tertentu dalam suatu larutan disebut konsentrasi. Konsentrasi merupakan faktor penting dalam menentukan berapa cepatnya suatu reaksi berlangsung dan dalam beberapa hal, dalam menentukan produk-produk apa yang terbentuk.
Selain untuk menentukan suatu larutan termasuk larutan elektrolit ataupun larutan nonelektrolit, percobaan yang dilakukan ini juga dapat mengetahui ciri-ciri larutan yang dapat menghantarkan listrik dan beberapa contoh dari larutan tersebut. Yaitu larutan-larutan yang dapat berperan sebagai konduktor ataupun isolator. Dengan percobaan ini pula, kita dapat mengetahui dan mempelajari tentang larutan elektrolit yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai konduktor listrik.
      Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dap
at menghantarkan arus listrik. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air). Larutan elektrolit terbentuk dari suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan membuat larutan menjadi konduktor elektrik. Ion merupakan atom-atom yang bermuatan elektrik.
Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859-1927) menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Larutan elektrolit terbagi menjadi dua, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
1.      Larutan Elektrolit Lemah
Larutan Elektrolit Lemah adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut tidak terionisasi seluruhnya ( ionisasi sebagian 0 < a < 1 ). Sifat kekonduktorannya buruk karena sedikitnya zat yang mengion. Persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (reaksi reversible) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna). Larutan ini biasanya berupa larutan asam lemah dan basa lemah.
Berikut ciri-ciri larutan elektrolit lemah :
1.      Kurang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
2.      Terjadinya proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) yang tidak sempurna.
3.      Lampu menyala redup atau ada gelombang gas (sedikit)
4.      Berupa larutan asam basa lemah
2.      Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut terionisasi seluruhnya (ionisasi sempurna α = 1). Karena banyaknya ion yang dihasilkan, larutan ini dapat menghantarkan listrik dengan baik. Persamaan reaksi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan (reaksi irreversible). Beberapa jenis kation dan anion yang dapat membentuk larutan elektrolit kuat, yaitu:
      Kation  : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
      Anion   : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32-, HCO32-
      Larutan ini biasanya berupa larutan asam kuat, basa kuat dan garam.
Berikut ciri-ciri larutan elektrolit kuat :
1.      Dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik.
2.      Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) dengan sempurna.
3.      Lampu menyala terang dan ada banyak gelembung gas.
4.      Berupa larutan asam basa kuat.
Alasan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena larutan elektrolit memiliki ion-ion bebas yang dapat bergerak bebas sesukanya, seperti diungkapkan oleh teori Svante August Arrhenius ion . Pada prinsipnya, saat larutan (air+zat pengantar) dialiri listrik, maka molekul zat yang bercampur tersebut akan berubah.
3.      Larutan Non Elektrolit
Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak terionisasi ketika larut di dalam larutan. Contohnya seperti larutan gula, larutan urea, larutan alcohol. Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
Berikut ini ciri-ciri larutan non elektrolit :
1.      Tidak dapat menghantarkan listrik.
2.      Tidak terjadi proses ionisasi.
3.      Lampu tidak menyala dantidak ada gelembung.
4.      Berupa larutan gula, alkohol, dan urea.

Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit suatu larutan, digunakan larutan yang disebut derajat ionisasi (α). Yaitu jumlah ion bebas yang dihasilkan dalam larutan.
RUMUS DERAJAT IONISASI( α ) :
Nilai α dapat berubah – ubah antara 0 dan 1. Jika α = 0 berarti pada larutan tidak terjadi isoisasi, sedangkan jika α = 1 maka pada larutan terjadi disoisasi sempurna.
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa)dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.      Pada tahun 1884 svante arhenius mengemukakan teori tentang asan dan basa yaitu teori asam basa arhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ diman ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.                                                                                                                                
           Asam memiliki rentang pH 0-6,9. Memerahkan lakmus biru.
            Basa memiliki rentang pH 7,1-14.Membirukan lakmus merah
Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa atau zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa.Berikut merupakan jenis-jenis indicator yang dapat kita gunakan , di antaranya:

Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak Ekstrak bunga kamboja putih dan bunga pacar air merah. Ekstrak kunyit.dll.
Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus.
            Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Cara menggunakan indicator universal bentuk kertas, adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut dalam larutan yang hendak kita ketahui pH-nya. Sedangkan, jika menggunakan indicator universal bentuk larutan adalah dengan cara memasukkan atau meneteskan larutan indicator universal ke dalam larutan yang hendak kita ketahui pH-nya. Warna yang terbentuk kemudian dicocokkan/ dibandingkan dengan warna standar yang sudah diketahui nilai pH-nya. Dengan mengetahui nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan bersifat asam, basa atau netral.
Untuk mengetahui trayek perubahan warna dari beberapa indikator, kita dapat melihat tabel indikator perubahan warna pH.

No
Indikator
Trayek Perubahan Warna
Perubahan Warna
1
Lakmus
5,5 – 8,0
Merah – Biru
2
Metil Jingga
2,9 – 4,0
Merah – Kuning
3
Metil Merah
4,2 – 6,3
Merah – Kuning
4
Bromotimol Biru
6,0 – 7,6
Kuning – Biru
5
Fenolftalein
8,3 – 10
Tidak berwarna – Merah
                       

1.2              Tujuan Praktikum
1.      Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit
2.      Mengidentfikasi asam dan basa
3.      Menguji asam dan basa menggunakan indikator alami

BAB II.Metode Praktikum
2.1 Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan :                                                                                                                 Tempat : Laboratorium Kimia, SMK Negeri 1 GOMBONG                                                                        Waktu : Jam 3-4, Selasa 26 September 2012                                                                                      Pembimbing : Ibu Wiwit Sugiarsih, S.Pd pada saat percobaan                                                                                Ibu Wiwit Sugiarsih, S.Pd dalam penulisan Laporan Ilmiah
2.2       Alat dan Bahan
A. Alat                                                                                                                                             Mortar (lumpang-alu)      Pipet Tetes                                                                                pH meter                         – 2 batang karbon sebagai electrode                                                      Kabel secukupnya                  2 batu baterai                                                                                  lampu indikator                   Rangkai alat pengiji elektrolit 1buah                                             Rak dan tabung reaksi  Gelas Erlenmeyer ±500 ml dan gelas ukur/kimia ±1000ml
B. Bahan                                                                                                                                            – Lakmus merah dan biru                                                                                                                                         - Bahan alam (kunyit dan bunga asoka)                                                                                                                                                      - Larutan uji (NaOH, asam cuka, Air sabun, Minuman Ion)

2.3       Prosedur Kerja
           Praktikum elektrolit dan non elektrolit :
 Cara melakukan praktikum adalah sebagai berikut
1.Siapkan alat dan bahannya
2.Siapkan seperangkat alat penguji elektrolit.
3.Masukkan air aqua gelas ke dalam gelas kaca sebanyak 100 ml.
4.Masukkan bahan yang akan kita gunakan untuk praktikum, misalnya ,gula,NaOH,garam ke dalam air tersebut.
5. Aduk-aduk dengan sendok sampai garam larut dalam air.
6.Masukkan karbon yang masing-masing telah diikat pada kawat penguji elektrolit  kedalam gelas kimia tersebut.
7.Tunggu sampai lima menit .
8.Amatilah batang karbon tersebut.
9.Ulangilah langkah diatas pada bahan yang akan di uji coba.

Praktikum Asam dan basa :
1.Persiapkanlah  alat dan bahan yang di perlukan dalam praktikum.
2.
Selanjutnya lumatkan salah satu bahan alam pada mortarsampai halus.Kemudian tambahkan kurang lebih 3 sendok makan air.
3.Lakukan langkah di atas pada bahan alam yang satunya,kemudian ambilah 1 sendok makan masing-masing sari bahan alam untuk dua tabung reaksi .
4. Kemudian kami menambahkan asam cuka pada tabung reaksi yang pertama dan NaOH pada tabung reaksi yang kedua menggunakan pipet tetes.
5. Selanjutnya  kami mencelupkan kertas lakmus merah dan biru pada larutan yang ada pada tabung reaksi.
6. Amatilah perubahan  warna yang terjadi pada masing-masing larutan .
           
 BAB III.   Hasil dan Pembahasan
3.1       Data Praktikum
Data 1.
No
Larutan
Lampu
Gelembung pada Elektroda
Menyala
Tidak
Ada
Tidak
1
NaOH
-
-
2
Asam Cuka
√-
-
√-
-
3
Air Sabun
√++
-
√++
-
4
Minuman Ion
-
-
5
NaCl
√++
-
-
6
Gula
-
-
Data 2.
No
Larutan
Lakmus
Nilai pH
Merah
Biru
1
NaOH
Biru
Biru
14
2
Asam Cuka
Merah
Merah
2
3
Air Sabun
Biru
Biru
10
4
Minuman Ion
Merah
Merah
1
5
NaCl
Merah
Biru
7
6
Gula
Merah
Biru
7
Data 3.
No
Bahan Alam
Perubahan Warna
Keterangan
+asam
+basa
1
Kunyit + NaOH
-
basa
2
Kunyit + Larutan Sabun
-
basa
3
Kunyit + Cuka
-
asam
4
Bunga Asoka + Na OH
-
basa
5
Bunga Asoka + Cuka
-
asam




3.2              Pembahasan
Data 1
       Natriun Hidroksida (NaOH) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Natrium Hidroksida (NaOH) adalah : NaOH→ Na+ + OH-
 Cuka (CH3HOOH) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Cuka (CH3HOOH) adalah : CH3HOOH CH3HOO- + H+
 Larutan Sabun merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna.
Minuman Ion merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu tidak menyala dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian.
Garam Dapur (NaCl) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Garam Dapur (NaCl) adalah : NaCl → Na+ + Cl-
 Gula (C6H12O6) merupakan non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun negatif.
                             

Data 2 :
Pada praktikum kimia yang kami lakukan ini, kami mencari identitas dari suatu larutan yang sudah kami persiapkan.Pada sebelumnya kami belum mengetahui apakah larutantersebut larutan asamataupun basa.Larutan tersebut diantaranya adalah HCl, NaOH,CH3COOH,Sabun pons,Air jeruk nipis,Air kapur sirih.Dapat diketahui bahwa jenis larutan tersebut bermacam-macam yaitu jenis larutan asam, basa, maupun netral. Percobaan tersebut kami lakukan dengan menggunakan kertas lakmus bisa diketahui bahwa kertas lakmus terdapat 2 jenis dengan warna yang berbeda dandengan identitas yang berbeda pula, yaitu sebagai berikut:
Lakmus biru yaitu adalah lakmus yang menandakan bahwa suatu cairantersebut adalah berjenis asam, lakmus merah adalah kertas lakmus yang menandakan bahwa larutan yang dicelupkannya adalah asam.Kedua kertas lakmus tersebut dapat berubah menjadi warna yang berbeda sesuai dengan identitasnya pula.

Setelah dilakukan percobaan tersebut telah ditemukan hasil yangsebelumnya belum kami ketahui. Yaitu apabila kertas lakmus biru di,masukan ke dalam larutan asam maka akan menjadi merah yangapabila kita belum mengetahuinya maka kita hanya dengan melihat perubahan dari kertas tersebut saja. Begitu juga dengan kertas lakmus yang berwarna merah, bila dimasukkan ke dalam larutan basa,akan menjadi biru dan menunjukan jenis larutan tersebut pula. Tetapi ada beberapa larutan yang bila dicelupkan kertas lakmus merahwarna tetap merah dan bila kertas biru dicelupkan maka warnanya tetap biru maka, larutan tersebut berjenis larutan netral.
           
Data 3:
Dalam pengetesan asam basa biasanya menggunakan indikator buatan yang diataranya adalah lakmus, fenolftalen, metil merah dan brom timol biru. Namun disini kita akan memperkenalkan indikator alami yang juga bisa kita gunakan sebagai indikator asam dan basa. Indikator alami asam dan basa yaitu bunga sepatu, bunga Hidrangea, kol merah dan kunyit. Namun untuk uji coba yang kami lakukan kami menggunakan indicator alami dari kunyit dan bunga soka.
Untuk melakukan pengujian menggunakan indicator alami 1(kunyit),langkah yang harus di lakukan di antaranya yaitu lumatkan bahan alam pada mortar sampai halus ,kemudian tambahkan kurang lebih 3 sendok makan air. Ambilah 1 sendok bahan alam dari masing-masing bahan sari bahan alam untuk dua tabung reaksi . Pertama ,siapkan bahan alam yang di gunakan untuk menguji, kemudian tambahkan salah satu jenis dari asam ataupun basa.
Selanjutnya  tambahkan NaOH ke dalam tabung reaksi yang berisi sari kunyit yang telah di tambahkan dengan air. NaOH merupakan jenis dari basa dan jika di tambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi sari bahan alami kunyit,dan perhatikan perubahan warna yang terjadi, ternyata larutan ini termasuk jenis basa.
   Selanjutnya  tambahkan larutan sabun ke dalam tabung reaksi yang berisi sari kunyit yang telah di tambahkan dengan air. NaOH merupakan jenis dari basa dan jika di tambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi sari bahan alami kunyit,dan perhatikan perubahan warna yang terjadi, ternyata larutan ini termasuk jenis basa. Catat hasil perubahan warna yang terjadi Indikator asam-basa dari kunyit, akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral.Lakukan langkah di atas pada bahan yang lain termasuk pada bunga soka.
Indikator asam dan basa yang baik yaitu zat warna yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa.Setelah kita ketahui perubahan warna pada ke dua indicator maka kita dapat mengerti pH dari ke dua indicator setelah kita mencocokannya dengan warna-warna pada kertas pH meter
BAB IV. Penutup
4.1       Kesimpulan
- Masing-masing larutan memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat sam, basa maupun netral. Hal ini di tentukan oleh ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa)dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
- Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk pH netral yaitu = 7, pH asam yaitu <7, dan pH basa yaitu >7<14.
- Elektrolit kuat mempunyai tegangan yang kuat sedangkan elektrolit lemah mempunyai tegangan yang lemah.

4.2       Saran untuk praktikum berikutnya
- alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum
- ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya
- Setelah elektroda digunakan, sebelum digunakan kembali harus dicuci sampai bersih sehingga tidak tercampur oleh larutan lain saat melakukan percobaan.
- karena minimnya peralatan praktikum jadi tidak semua siswa mendapat giliran untuk melakaukan percobaan tersebut, dengan kata lain sekolah harus menambah alat – alat praktikum kimia


Daftar Pustaka
http://taufick94.blogspot.com/2012/03/contoh-laporan-praktikum-kimia-asam-dan.html
http://geniuzblog.blogspot.com/2009/04/mengetahui-apakah-suatu-larutan.html

http://esdikimia.wordpress.com/2012/04/23/indikator-alami-asam-basa/









0 komentar:

Posting Komentar

Menerima Komentar yg positif ...

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Blogroll

Blogger news

Translate

Blogger templates

Box5ID Loverz © February 5, 2013. Box5ID - ブログの蓄財 Blog-nya Anak Sekolah by Box5ID